Kamis, 05 Mei 2011

Belajar dgn teknik mind mapping

Belajar Lebih Mudah
Dimengerti dengan Teknik
Mind Mapping
Vera Farah Bararah :
detikHealth
detikcom - Jakarta, Banyak
siswa gagal memahami materi
pelajarannya. Menurut para ahli
itu karena siswa tidak diajari
dulu cara belajarnya.
Seharusnya siswa diajari dulu
cara belajar sehingga bisa
paham pelajarannya.
Akibat tidak tahu cara belajar
yang benar, belajar kadang
menjadi beban buat sebagian
besar pelajar. Padahal nilai
bagus sangat dibutuhkan agar
siswa lulus ujian atau naik kelas.
Tapi dengan teknik Mind
Mapping, belajar bisa jadi sangat
efektif dan tepat sasaran. Teknik
Mind Mapping atau pemetaan
pikiran atau peta pikiran bisa
memudahkan pelajar untuk
memahami lebih jelas
pelajarannya.
Teknik Mind Mapping pertama
kali dipopuplerkan oleh seorang
psikolog bernama Dr. Tony
Buzzan pada tahun 1970 dan
mulai dikenal di Indonesia sejak
awal tahun 1990-an.
Teknik Mind Mapping ini
mengandalkan gambar dan
hubungan satu sama lain
dengan menggunakan gambar,
kata, angka, logika dan warna
menjadi suatu cara yang unik.
Prinsip Mind Mapping adalah
merangkum semua pelajaran
dengan cara belajar yang tidak
linier (atas ke bawah) tapi
bercabang. Dengan adanya
rangkuman maka memudahkan
orang untuk menghapal dan
mengerti.
Memulai belajar dengan Mind
Mapping, awalnya dengan
menentukan satu materi yang
akan dipelajari dengan
menggambar ditengah-tengah
halaman kosong.
Misalnya sedang belajar galaksi,
tulis kata galaksi di tengah-
tengah dari sini mulai dibikin
cabang-cabangnya. Cabang
pertama misalnya apa itu galaksi,
cabang kedua dimana itu
galaksi, cabang ketiga apa saja
yang termasuk galaksi.
Lalu dari cabang-cabang ini bisa
berkembang lagi cabang-cabang
lainnya di tiap cabang. Misalnya
cabang pertama apa itu galaksi
bertambah lagi cabangnya
menjadi seperti apa bentuk
galaksi. Begitu selanjutnya
dengan cabang-cabang lainnya.
Dengan adanya peta pemikiran
ini siswa jadi lebih mudah paham
alur ceritanya. Ketika ada ujian
dengan pertanyaan seperti apa
bentuk galaksi, dia akan ingat
letak cabang itu dimana.
Jadi materi pelajaran 20 halaman
misalnya bisa dirangkum dalam
satu halaman Mind Mapping.
Seberapa efektif belajar dengan
Mind Mapping?
"Mind Mapping merupakan
teknik belajar yang cukup
efektif, dan bagi orang dengan
gaya belajar visual maka mind
mapping ini akan menjadi sangat
membantu," ujar Vitriani
Sumarlis, MSi, Psi saat dihubungi
detikHealth, Selasa (12/4/2011).
Vitri menuturkan dengan Mind
Mapping umumnya informasi
yang kompleks akan diubah
menjadi lebih sederhana dalam
satu halaman saja, sehingga
proses berpikirnya menjadi lebih
sistematis.
Sementara itu bagi orang yang
memiliki gaya belajar non-visual,
Mind Mapping tetap bisa
berguna misalnya dengan
menggunakan bantuan auditori.
Vitri mencontohkan salah satu
muridnya yang lebih mudah
memahami suatu informasi
setelah diberikan Mind Mapping
dengan bantuan auditori atau
penjelasan dari gurunya.
"Mind Mapping ini juga sangat
membantu untuk anak yang
susah belajar," ujar Vitri yang
juga menjadi psikolog di SD
Pantara Jakarta.
Vitri mengungkapkan hal ini
karena Mind Mapping
membantu seseorang lebih
gampang belajar dengan cara
mengorganisir segala informasi
yang diterimanya menjadi lebih
ringkas, serta membuat
hubungan antara satu informasi
dengan informasi lainnya terlihat
lebih jelas.
Misalnya seseorang ingin
menjelaskan tentang makanan,
maka ia bisa menarik garis ke
samping untuk buah dan garis
lainnya untuk sayuran. Nantinya
sayuran dibagi lagi menjadi
sayuran berdaun hijau dan
sayuran tidak hijau.
Jadi kalau ada yang
menyebutkan kata apel, anggur,
kangkung atau bayam, maka
seseorang akan lebih mudah
mengkategorikannya dan
mengklasifikasikan semua kata-
kata tersebut secara umum
dalam makanan.
Teknik belajar Mind Mapping ini
bisa diajarkan sejak anak-anak
misalnya pada saat anak kelas
3-4 sekolah dasar, mulailah
diperkenalkan tapi dengan
bantuan dan bimbingan dari
guru karena anak belum
mampu membuatnya sendiri.
"Diharapkan nanti jika anak
memasuki kelas 4-5 sekolah
dasar anak sudah bisa membuat
Mapping sendiri meskipun masih
dalam bentuk sederhana,
karena inti dari Mind Mapping
ini adalah memberikan konsep
dan kerangka berpikir," ungkap
Vitri.
Dalam Mind Mapping satu
konsep yang umum atau besar
akan dikembangkan ke
turunannya yang lebih kecil, dan
bagi orang yang kreatif dapat
mewujudkannya menjadi suatu
bentuk visualisasi yang menarik
sehingga memudahkannya
untuk belajar.
Vitri menjelaskan visualisasi yang
terbentuk dari Mind Mapping ini
akan membuat imajinasi
seseorang menjadi lebih
terwujud atau imajiner yang
membuatnya lebih mudah
mengerti serta bisa merangsang
kemampuan kreativitas
seseorang.
Agar lebih menarik dan mudah
dimengerti sebaiknya seseorang
membuat Mind Mapping dari
suatu konsep dengan
menggunakan beberapa warna,
sehingga memudahkan ia untuk
mempelajari suatu hal dengan
melihat hubungan yang
terbentuk dari kata kunci warna
dan gambar yang ada.
"Meski
begitu
setiap
metode
belajar
ada
kelebihan dan kekurangannya.
Kalau materinya tentang konsep
maka Mind Mapping ini bagus,
tapi kalau bukan hal-hal yang
detail seperti hapalan angka-
angka atau peristiwa-peristiwa
sejarah maka Mind Mapping ini
tidak terlalu bagus," ujarnya.
Untuk itu jika memiliki masalah
dalam belajar atau sulit
memahami suatu konsep, tak
ada salahnya mencoba
melakukan mind mapping (peta
pikiran) sehingga informasi yang
terkait dengan konsep tersebut
lebih jelas terlihat dan
memudahkan proses
pemahaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar