Rabu, 14 Maret 2012

Legenda Narsisus


Menurut legenda yunani kuno, tersebutlah di sebuah Negeri bernama Thebes, hidup seorang peramal yang sangat terkenal bernama Tiresias, Konon ramalannya selalu terbukti dan menjadi kenyataan, banyak orang datang kepadanya untuk meramalkan nasibnya dan meminta petunjuk serta nasihat.

Alkisah disuatu waktu datanglah Peri liriope istri dewa Cephissus beserta anaknya yg bernama Narsisus, kepada Tiresias sang peramal Peri meminta untuk meramalkan masa depan anaknya.

"dapatkah anakku bisa menjalani hidupnya sampai tua?" dan sang peramalpun menjawab" mungkin bisa, jika ia tidak pernah mengenal dirinya sendiri "

Dan waktupun berlalu narsis pun tumbuh jadi pemuda gagah dan tampan, oleh ketampanannya banyak Peri-peri jatuh cinta kepadanya, dikagumi dan dipuji oleh siapapun yang melihatnya, ia begitu mempesona.

Namun semua keistimewaan dan pujian serta kekaguman untuk dirinya menjadikan Narsisus seseorang yang amat sombong, terlalu bangga akan dirinya, egois dan seolah-olah hanya dirinyalah makhluk yang paling sempurna .

Meskipun begitu rupanya peri cantik bernama Echo tergila-gila kepada Narsisus. Begitu gandrungnya sehingga kemanapun Narsisus pergi Echo selalu menguntitnya.
Namun sayang Echo tidak bisa berbicara dengan normal, dia hanya bisa mengulang kata dari kalimat terakhir yang diucapkan orang, ini akibat dari kutukan
Yuno istri dari Jupiter yang marah karena Echo terlalu banyak bertanya

Dengan kondisi yang dialaminya membuat Echo tidak bisa mengutarakan isi hatinya, namun rasa cintanya yang menggebu tak menyurutkan langkahnya untuk mendekati Narsisus

Pada satu kesempatan Echo mengikuti Narsisus dan mendapatkan nrsisus sendirian dihutan, diapun mendekatinya...tapi apa yang didapatnya?. melihat kondisi Echo Narsisus pun mengejek dan mengusirnya untuk tidak lagi mendekatinya.

Tentu saja penghinaan Narsisus membuatnya sangat terluka dan malu. Echo pun pergi dia sangat terpukul dan bersedih, dia berlari dihutan, melintasi bukit-bukit dan menghilang.

Para dewa yang mencari Echo pun tak pernah menemukannya, hanya suaranya lah yang terdengar menggema menirukan siapa saja yg berteriak memanggilnya tapi ujudnya tak pernah terlihat

Perlakuan Narsisus yang tak punya timbang rasa kepada Echo, dan keangkuhannya, membuat dewa Nemesis marah dan mengutuk Narsisus yang sombong untuk jatuh cinta pada dirinya sendiri. Kejadian yang menimpa Echo tak membuat narsisus merasa bersalah,

" itu bukan salahku, yg kumiliki adalah untukku sendiri,
Tak seorangpun berhak atas diriku"

Dan seperti biasanya narsisus pergi kehutan dan berbaring berlama2 ditepi danau, sambil melihat kedalam air untuk memandangi bayangan wajahnya yang rupawan, tak puas-puas menikmati keelokan parasnya, dia sangat terpesona oleh ketampanan wajahnya sendiri

Hatinya pun bergetar dia tertegun, ada satu rasa bergejolak dia jatuh cinta pada bayangannya sendiri, ingin menyentuhnya.. dijulurkan tangannya keair, ingin menggapai bayangan itu,

Airpun beriak, banyangan itu menghilang, dia menunggu air kembali tenang..dan berulang kali diraihnya kembali bayangan itu dan selalu hasilnya sama, Narsisus kecewa.. kesal..hatinya tersiksa, frustasi dan tanpa sadar dia tergelincir jatuh kedanau dan tenggelam ...alam pun berduka cita daun2 beguguran...air danau kembali tenang hutan menjadi sunyi...dan dimana danau tempat Narsisus jatuh tumbuhlah tanaman bunga yang cantik. Dan orang menamakan itu bunga Narsis

by: heri mustofa
dari berbagai sumber